Sabtu, 10 Maret 2012

Warga Transmigrasi Minim Akses pendidikan dan Kesehatan


Sumbawa Barat, SE
Warga transmigrasi di  Sarana Pemukiman (SP) 3 Desa Talonang Kecamatan Sekongkang Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat dilaporkan minim akses pendidikan dan kesehatan.
Kepala seksi penempatan transmigrasi  dinas Sosial tenaga kerja dan transmigrasi, Sajadah, mengemukakan, pihaknya sampai saat ini masih sangat mengkhawatirkan layanan kesehatan dan pendidikan bagi warga binaan transmigrasi dikawasa itu.
“ Disana sudah ada UPT Transmigrasi, ada Sekolah Dasar ‘Filial’ atau binaan Desa. Kondisinya belum memadai demikian juga fasilitas bangku dan kursi. Anak-nak sekolah tanpa alas kaki. Demikian juga sarana kesahatan, disana ada Pos kesehatan Pembantu (Postu) namun tidak terisi dan belum beroperasi karena tidak ada Dokter, Perawat dan Bidan,” katanya, di ibu kota Taliwang, Rabu.
UPT disana kata Sajadah ditempati lebih dari 200 kepala keluarga. Masing-masing KK mendapat satu unit rumah dengan lahan masing-masing seluas 1 hektar. Warga disana juga sehari-hari bergelut dengan mengola lahan garapan dengan tanaman utama Jagung dan Kedelai.
Sumber pengairan warga transmigrasi ini masih memanfaatkan hujan. Meski masuk dalam kategiri daerah tada hujan, namun karena iklim yang sejuk kawasan ini umumnya subur.
Sebagain warag binaan UPT juga disibukkan dengan beternak kambing dan unggas. Tidak adanya fasilitas kesehatan memadai  dikhawatirkan akan semakin memicu mewabahnya  Malaria.
“ Ada postu tapi di Desa Talonang, daerah transmigrasi lama. Jaraknya lebih dari 7 kilometer. Disana sulit transportasi, sebagain warga kesulitan mandatangi fasilitas kesehatan. Kami sudah meminta bahkan bersurat ke Bupati untuk mengalokasikan bidan dan perawat kesana, namun belum terealisasi,” terangnya.
Kawasan Talonang dan sekitarnya  terkenal sebagai endemic utama Malaria. Tiap tahun beberapa warga transmigrasi meninggal dunia akibat tak kuasa Manahan ganasnya penyakit ini. Terlebih sulitnya akses dan fasilitas layanan kesehatan semakin menyulitkan warga disana.
Desember 2011 mendatang, kata, Sajadah penempatan transmigrasi kembali dilakukan. Kali ini seditkinya 60 KK lagi mulai ditempatkan disana.
Pantauan wartawan terhadap kondisi terakhir kawasan transmigrasi itu belum lama ini tampak memprihatinkan. Berbagai sarana penunjang seperti Air bersih, Layanan kesehatan dan  Pendidikan  belum tersedia dengan baik.
Dinas tenaga kerja setempat berjanji dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN 2012, pemerintah akan melakukan pengeboran 100 titik air bersih di Talonang.
“ Semoga dengan proyek itu bisa meringankan beban warga binaan kami,” terangnya. (Ndy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar